Terbitnya HIKMAH



Melihat perkembangan mutakhir sejak beberapa tahun ini di mana umat Melayu Islam di Malaysia diasak dari pelbagai arah, umat Islam umumnya seluruh dunia ditekan dengan pelbagai peristiwa yang kelihatan dirancang untuk menjatuhkan agama yang syumul ini, ramai yang mula bimbang tentang nasib mereka, agama, bangsa dan negara akan datang. Sesungguhnya segala yang terjadi itu seperti membenarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW tentang peristiwa akhir zaman di mana dikatakan umat Islam akan disembelih di mana-mana dan kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Himpunan Kedaulatan Melayu Islam Akhir Zaman (HIKMAH) diwujudkan Jumaat malam Sabtu, 12 Oktober 2012 sebagai reaksi terhadap perkembangan yang menggelisahkan ini. Ia adalah ikatan longgar para pengkaji/peminat sejarah dan budaya Melayu dan Islam yang sering berbincang dan berhubung melalui Internet terutama di Facebook.


HIKMAH adalah lanjutan daripada cadangan untuk mengadakan satu sesi kecil seminar/syarahan tentang sejarah Melayu Islam oleh penulis bebas Radzi Sapiee, graduan matematik dari University College of London dan bekas wartawan The New Straits Times yang telah menulis trilogi novel pencarian jati diri Melayu Islam bertajuk “Berpetualang ke Aceh” (terbit 2006-2007). Penulis memiliki sejumlah peminat dan pengikut tersendiri yang selalu mengikuti perkembangannya melalui penulisan dan perkongsian pendapat serta pengalaman hidup di blog juga di Facebook. Apabila ditawarkan untuk menggunakan sebuah dewan yang katanya boleh memuatkan lebih 200 orang, penulis pun mengajak rakan-rakan dan kenalan turut sama berkongsi buah fikiran. Dalam masa yang singkat HIKMAH mendapat sambutan di luar dugaan. Walaupun menghadapi beberapa halangan termasuk dibatalkan penggunaan dewan pada saat-saat akhir akibat campur tangan pihak yang bermotifkan politik, acara pertama HIKMAH yang dikecilkan daripada cadangan asal lalu dijadikan acara santai “Suai Kenal HIKMAH” tetap dapat diadakan dengan jayanya Ahad 4 November di Shah Alam.


Walaupun baru diterbitkan cuma 3 minggu HIKMAH terbukti berjaya menyatukan umat Melayu Islam dari pelbagai latar belakang tanpa mengira kecenderungan politik. Seramai 350 orang termasuk aktivitis perkerisan, persilatan, perubatan tradisional, kebudayaan malah para pemimpin tareqat telah berkumpul untuk berkongsi rasa tentang nasib orang Melayu Islam akhir zaman. Atas keyakinan ini acara susulan yang diberi nama “Wacana Ilmu Memartabatkan Kembali Kegemilangan Tamadun Melayu” pun diatur untuk dibuat Ahad 25 Nov di Melaka. Ia mendapat sokongan Persatuan Guru-Guru Beladiri Melaka (MAGMA Melaka) dan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Tidak lama kemudian kerajaan negeri Melaka pun turut serta sebagai penganjur bersama malah memasukkan acara ke dalam kalendar tahunan program negeri. Sambil itu sudah ada pihak menjemput agar acara HIKMAH diadakan di Perak dan Kelantan.


Permintaan-permintaan sebegitu terus muncul daripada pihak-pihak lain lalu kami cuba mencari cara untuk melaksanakannya. Begitulah kami di HIKMAH. Siapa sangka acara yang asalnya mahu diadakan sekali sahaja iaitu pada 4 November 2012 boleh bercambah menjadi satu siri jelajah yang ditunggu-tunggu umat Melayu dan Islam serata Malaysia malah dari negara-negara jiran seperti Singapura dan Indonesia? Untuk melihat atau menelaah apa yang telah dibuat HIKMAH sila klik pautan berikut...




















Thursday, September 12, 2019

Ulasan dan liputan daripada orang Aceh tentang acara ke-21 HIKMAH

Salam  awal pagi Khamis 12 Muharram. Merujuk pada artikel Rancangan perjalanan pusing utara Sumatera dan Aceh berserta acara HIKMAH ke-21 di kompleks makam Sultan Malikus Saleh 1 Muharram 1441 yang dipersembahkan setengah tahun lalu diikuti artikel Bersedia untuk acara ke-21 HIKMAH di Kompleks Makam Sultan Malikus Saleh 1 September 2019 setengah bulan lalu. Sukacita dimaklumkan bahawa perjalanan yang dimaksudkan juga acara sudah berjaya dilaksanakan dalam tempoh pengembaraan Rabu 28 Ogos sehingga Rabu 4 September 2019. Satu artikel 'pembuka' bertajuk Perjalanan pusing Aceh dan utara Sumatera - Satu pengenalan ringkas selepas tamat pengembaraan telah dipersembahkan di blogspot  CATATAN SI MERAH SILU 6 hari lalu. Selepas itu akan menyusul artikel demi artikel di blogspot tersebut untuk berkongsikan perkembangan pengembaraan daripada hari ke hari.

Kalau berdasarkan susunan menurut waktu atau kronologi masuk penceritaan hari ke-5 yang akan dibuat entah bila baru saya akan berkongsi cerita baru di blogspot HIKMAH. Ini disebabkan pada hari ke-5 itulah acara ke-21 HIKMAH mula dilangsungkan di Kompleks Makam Sultan Malikus Saleh dekat Geudong, Lhokseumawe sebelum dilanjutkan ke Banda Aceh 6 jam perjalanan ke utara dan barat pada hari ke-7. Namun apabila difikirkan bahawa komponen acara di makam juga di bandar telah diberikan liputan oleh media-media di Aceh selain kawan-kawan sana membuat video ada eloknya ia dikumpulkan lalu dipaparkan di sini terlebih dahulu. Ini adalah antara yang dapat dikongsikan sebelum sampai giliran saya sendiri bercakap dan mengulas tentang acara...



MPA Gelar Diskusi Sejarah di Museum Mapesa


Acara Majelis Silaturrahmi Penggiat Sejarah dan Budaya Aceh - Malaysia di sekretariat bersama Mapesa dan Pedir Museum, Punge Blang Cut, Banda Aceh, Selasa 3 September 2019. @Jamaluddin...


Banda Aceh - Majelis Pariwisata Aceh (MPA) berkolaborasi dengan komunitas penggiat sejarah lainnya seperti Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa), Pedir Museum, Sicupak, Hikmah (Himpunan Kedaulatan Melayu Islam Akhir Zaman ) Malaysia mengadakan acara dengan tajuk " Majelis Silaturrahim Penggiat Sejarah dan Budaya Aceh - Malaysia" pada Selasa (3/9) di sekretariat bersama Mapesa dan Pedir Museum, Punge Blang Cut, Kota Banda Aceh.

Acara diisi oleh penggiat sejarah dari Malaysia, Mohd. Fahrul Radzi Mohammad Sapiee yang merupakan Presiden Hikmah dan Penulis buku berpetualang ke Aceh.

Beliau menyampaikan materi tentang Jejak Aceh di Semenanjung Tanah Melayu Masykur Syafruddin, Direktur Pedir Museum dengan judul materi "Nisan, Manuskrip dan Numismatik sebagai Sumber Penulisan Sejarah Aceh".

Sejumlah penggiat sejarah dan budaya lainnya seperti Tarmizi A Hamid dan Ayah Panton juga turut hadir dalam acara yang penuh kehangatan dan persaudaraan ini.

Radzi Sapiee menyampaikan, hubungan Aceh dan Malaysia telah terbina sejak ratusan tahun silam. Di antaranya terbukti dengan ditemukannya nisan -nisan khas Aceh yang berusia ratusan Tahun diberbagai wilayah di Malaysia.

"Dan jika dilihat dari arus perjalanan pelaut Arab ke nusantara, wilayah pertama yang dilalui di nusantara adalah Aceh. Maka Aceh adalah wilayah pertama yang dilalui dalam misi penyebaran Islam di nusantara. Jika dilihat dari peta, tidak mungkin sampai ke Barus terlebih dahulu. Walaupun bukti artefak Islam yang dinyatalan tertua ditemukan di Barus, ini tidak berarti di Aceh tidak ada artefak yang lebih tua dari Barus. Saya yakin banyak artefak Aceh yang lebih tua, saat ini belum ditemukan dan kita melihat sejarah bukan  dengan artefak sahaja, tapi juga dengan berbagai bukti lain," kata Radzi Sapiee yang pernah mengenyam pendidikan Sarjana bidang Matematika di Universitas terkemuka di London Inggris.

Sedangkan Masykur Syafruddin, seorang kolektor muda mengupas hasil koleksinya terutama koleksi koin kuno. Koin kuno koleksi tertua yang dimiliki oleh Pedir Museum dan ditemukan di Aceh adalah koin era khalifah Abbasiyah yang ditemukan di Pasai, dicetak di Samarkand pada 202 tahun hijriah, 1200 tahun lalu.

"Kami juga menemukan koin mata uang Italia ( 1575 ), mata uang perak dari Romawi timur, Byzantium abad ke 12 yang ditemukan Juli 2016, koin masa Sultan Delhi, Muhammad bin Tughlaq, dan yang termasuk langka adalah koin masa kesultanan Utsmani, Sultan Suleyman Al Kanuni, sang penguasa dua pertiga dunia, ditemukan di pidie 2016. Sayangnya koin-koin langka ini tidak dimiliki oleh Museum Aceh dan saya mendata ada 7000 keping koin yang ditemukan beberapa tahun lalu ditemukan di Gampong Pande, tidak tahu dijual kemana. Bahkan koin-koin masa Turki Utsmani sampai saat ini tidak berhasil diselamatkan dan dimiliki oleh pemerintah. Semoga kajian Numismatik terus dilanjutkan oleh teman-teman yang lain. Sejarah Aceh saat ini terus tergerus karena minim yang peduli," harap Masykur yang masih berstatus mahasiswa Program Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Arraniry.

Kegiatan ini diharapkan dapat membuka kembali cahaya ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sejarah dan budaya Aceh.

Mujiburrizal selaku koordinator acara mengatakan, untuk lebih memperkenalkan diantara Jejak Tamaddun Islam Aceh yang dapat dilihat di Museum Pedir dan Mapesa kepada masyarakat. Ke depan acara kajian peradaban ini semoga dapat diselenggarakan sebulan sekali di sekretariat bersama Mapesa dan Pedir Museum yang kini memiliki lebih 1000 koleksi benda bersejarah yang sekaligus juga sebagai daya tarik pariwisata Aceh di Dunia Internasional.[] Rilis

Editor: portalsatu.com


----------------------


Seperti kebiasaan pada setiap acara HIKMAH juga komponen-komponennya, setiap penganjur tempatan berhak untuk memberikan tajuk atau menamakan acara mengikut kesukaan mereka. Sambil itu kami memanggil atau menggelar mengikut kesukaan kami dengan mengatasnamakan HIKMAH.

Kelihatan di atas laporan berita on-line tentang acara di Banda Aceh yang saya sedari telah dipaparkan untuk bacaan umum pada awal pagi Khamis 5 September. Ini adalah selepas kami selamat kembali ke Malaysia pada malam sebelumnya. Rupa-rupanya ia telah dipaparkan pada jam 12 hari Rabu 4 September. Ia adalah perkongsian terawal dari Aceh dapat kami temui di mana-mana.

Berita ini disediakan oleh wartawan on-line bernama Jamaluddin, juga dikenali sebagai Lodin. Lihat  paparan aslinya di sini. Beliau turut menulis 2 berita berkaitan tentang acara. Lihat sini dan sini.

Lodin juga ada pergi ke kompleks makam Sultan Malikus Saleh untuk bahagian awal acara  tetapi sampai lewat iaitu selepas Zohor bersama sahabat kami, saudara Fadhlan Amini. Walaupun terlepas acara pagi mereka dapat mengikuti aktiviti petang ke Museum Samudera Pasai dan Monumen Islam Samudera Pasai yang terletak berdekatan. Berikut adalah video yang dikongsikan Lodin pada petang Khamis 5 September diikuti sambungan yang dikongsikan lewat malam itu...










Esoknya petang sebelum solat Jumaat saya baru tersedar bahawa acara di Banda Aceh juga telah masuk ke dalam satu stesyen tv tempatan. Berikut adalah video laporan tersebut...





Seorang sahabat Aceh yang rumahnya boleh dikatakan terletak bersebelahan dengan kompleks makam Ratu Nurul Aqla @ Malikul Danir, sekitar 20 km ke timur makam Sultan Malikus Saleh menyuakan video berikut 2 jam selepas itu...




Itu adalah pada hari Jumaat malam Sabtu 6 September. Beberapa jam tadi hari Rabu malam Khamis 11 September sahabat bernama Teuku Saif itu memaparkan video sambungan ini pula...




Ini sahaja perkongsian daripada kawan-kawan Aceh yang dapat ditemui setakat ini. Berdasarkan jangkaan kekerapan saya akan menulis tentang pengembaraan sambil 'disepit' pelbagai hal dan kesibukan lain laporan atau ulasan daripada saya sendiri tentang acara cuma mungkin akan dikongsikan antara setengah bulan hingga sebulan daripada sekarang. Sekian wassalam.


PERKONGSIAN ILMU YANG TELAH DIBUAT HIKMAH SETAKAT INI

Ramai sudah sedia maklum bagaimana HIKMAH menggabungkan persembahan silat, budaya, pameran koleksi keris malah sesi berkuda juga memanah untuk memeriahkan acara. Namun teras utama acara tetap perkongsian ilmu yang dibuat dalam bentuk pembentangan seperti seminar sebelum diikuti sesi berkumpulan. Dengan ini biar dikongsikan tajuk-tajuk kertas kerja yang telah dibuat setakat ini...

“Suai Kenal HIKMAH” atau HIKMAH I di Yayasan Restu, Shah Alam 4 Nov 2012


1. Mata Wang Syariah dan Melayu : Penipuan dalam Kewangan dan Perlembagaan? – Amirul Haji Mohamad, jururunding utama AHM Creates, firma khidmat nasihat kewangan Islam. Penerbit dan hos rancangan “Islamic Finance” di Capital TV, UNIFI


2. Perlembagaan Negara dan Cabaran Terhadap Hak Melayu dan Institusi Beraja – Mohd Faizal Ahmad, peguambela dan peguamcara


3. Tujuh Wasiat Raja-raja Melayu – Shamsul Yunos , bekas wartawan Malay Mail


4. Faktor Sultan kepada Bangsa Melayu : Mesej untuk umat Melayu di Akhir Zaman – Sheikh Sidi Mohamed Zaid Dor, pengetua Madrasah Rasool-Ur-Rahmah, Behrang, pemimpin Tariqat Naqsyabandiah


5. Nasib orang Melayu di Singapura - Tengku Syawal, waris Sultan Ali ibni Sultan Hussein (Sultan Ali pernah bertakhta di Kesang, Johor, Sultan Hussein di Singapura abad ke 19 Masihi)


6. Ragam Hias Gunungan Mihrab dan Mimbar di Alam Melayu – Harleny Abd Arif, calon doktor falsafah seni Universiti Pendidikan Sultan Idris


7. “Berpetualang ke Aceh” : Satu Pengalaman Mencari Jati Diri Melayu – Radzi Sapiee, presiden dan pengasas HIKMAH, penulis trilogi novel “Berpetualang ke Aceh”


8. Wasiat Raja Haji Fi Sabilillah oleh waris dari Pulau Bentan, Raja Syukri


9. Keris ke arah Penyatuan Alam Melayu – Khairul Azhar Abdul Karim, YDP Persatuan Pusaka Perkerisan Kuala Lumpur


10. Ikonografi Zulfikar dalam Sejarah Hubungan Turki dan Nusantara – Mohd. Zahamri Nizar, aktivis Yayasan Restu


11. Dari Srivijaya ke Batu Bersurat Terengganu : Perjalanan Melayu Merentas Zaman Menggamit Peranan – Mohd Syukri Embong, YDP Persatuan Belia Waja Watan




“Wacana Ilmu Memartabatkan Kembali Kegemilangan Tamadun Melayu” atau HIKMAH II di Kolej Antarabangsa Yayasan Melaka 25 November 2012


1. Mata Wang Syariah dan Melayu : Penipuan dalam Kewangan dan Perlembagaan? – Amirul Haji Mohamad, jururunding utama AHM Creates, firma khidmat nasihat kewangan Islam. Penerbit dan hos rancangan “Islamic Finance” di Capital TV, UNIFI


2. Tujuh Wasiat Raja-raja Melayu – Shamsul Yunos , bekas wartawan Malay Mail


3. Faktor Sultan kepada Bangsa Melayu : Mesej untuk umat Melayu di Akhir Zaman – Sheikh Sidi Mohamed Zaid Dor, pengetua Madrasah Rasool-Ur-Rahmah, Behrang, pemimpin Tariqat Naqsyabandiah


4. Ragam Hias Gunungan Mihrab di Acheh dan Tanah Melayu (1600-1900) – Harleny Abd Arif, calon doktor falsafah seni Universiti Pendidikan Sultan


5. Busana tradisional Melayu sebagai Lambang Jiwa Merdeka – Tun Muhammad Farul, aktivis busana tradisi dan silat Melayu, wakil dari Istiadat Pewaris Penjurit Kepetangan Melayu


6. “Berpetualang ke Aceh” : Satu Pengalaman Mencari Jati Diri Melayu – Radzi Sapiee, presiden dan pengasas HIKMAH, penulis trilogi novel “Berpetualang ke Aceh”


7. Wasiat Raja Haji Fi Sabilillah oleh waris dari Pulau Bentan, Raja Syukri


8. Ancaman Terhadap Situs Bersejarah Kerajaan Lama Lamuri : Usaha untuk Memperkasakan sejarah Aceh yang hilang Melalui Pemeliharaan Makam-makam - wakil dari badan NGO Mapesa (Masyarakat Peduli Sejarah Aceh)


9. Ikonografi Zulfikar dalam Sejarah Hubungan Turki dan Nusantara – Mohd. Zahamri Nizar, aktivis Yayasan Restu


10. Panji-panji hitam dari Timur : Peranan bangsa Melayu Akhir Zaman – Radzi Sapiee, presiden dan pengasas HIKMAH, penulis trilogi novel “Berpetualang ke Aceh


“HIKMAH Berselawat : Menjejak Pendekar, Ahlul Bayt dan Mendaulat Sultan di tanah Gangga Negara” atau HIKMAH III di Marina Hall, Lumut 27 Januari 2013


1. Alter Terahsia Melayu – Srikandi, pengkaji sejarah Melayu dan seorang penulis blog yang agak misteri tetapi diminati ramai terutama melalui blog Mistisfiles


2. Mata Wang Syariah dan Melayu : Penipuan dalam Kewangan dan Perlembagaan? – Amirul Haji Mohamad, jururunding utama AHM Creates, firma khidmat nasihat kewangan Islam. Penerbit dan hos rancangan “Islamic Finance” di Capital TV, UNIFI


3. Ahlul Bayt Rasulullah SAW & Warisan Melayu – Tun Suzana Othman, penulis buku tentang Ahlul Bait dan raja-raja Melayu juga ulamak silam


4. Siapakah itu Melayu? – Tuan Haji Halim Bashah, penulis, pengumpul koleksi sejarah negeri Kelantan, wakil Perbadanan Perpustakaan Awam Negeri Kelantan


5. Ahlul Bayt sebagai Perisai Agama,Bangsa dan Negara - Habib Abu Aswad ibn Zakaria Al-Kubra, mudir Madrasah Ahbabul Mustafa, Kelantan


6. Nasib orang Melayu di Singapura - Tengku Syawal, waris utama Sultan Ali ibni Sultan Hussein (Sultan Ali pernah bertakhta di Kesang, Johor, Sultan Hussein di Singapura abad ke 19 Masihi)


7. Wasiat Raja Haji Fi Sabilillah oleh waris dari Pulau Bentan, Raja Syukri


8. Sajak Melayu – Tun Muhammad Farul, aktivis busana tradisi dan silat Melayu, wakil dari Istiadat Pewaris Penjurit Kepetangan Melayu


9. Kebangkitan Panji-panji Hitam Melalui Pembatalan Sihir Perjanjian Pangkor - Radzi Sapiee, presiden dan pengasas HIKMAH, penulis trilogi novel “Berpetualang ke Aceh”

HIKMAH IV : Silaturrahim Bumi Serambi Mekah di Akademi Nik Rashiddin, Kandis, Bachok 16 Mac 2013


1. Motif Langkasuka Dalam Kesenian Melayu – Puan Rosnawati, pemilik ANR


2. Gunungan Mihrab dan Mimbar Pantai Timur : Stailisasi Motif dalam Ragam Hias – Puan Harleny Abd Arif, calon PhD seni UPSI


3. 'Seni Khat Melayu': Penerokaan Identiti Dalam Manuskrip dan Seni Ukir Melayu - Mohd. Zahamri Nizar, aktivis seni rupa Melayu dari Pertubuhan Pengkarya Seni Kuala Lumpur dan Selangor


4. Sejarah dan Tempat-tempat Signifikan di Kelantan : Langkasuka, Empayar Chermin hingga ke Zaman Raja K'Umar – Mohammad Iddham, Kelab Pencinta Sejarah Kelantan


5. Sejarah Kelantan Membawa ke Dinasti Raja-raja Jembal dan Kisah Puteri Saadong - Tuan Haji Ismail Sulaiman, presiden Persatuan Pencinta Sejarah Puteri Saadong


6. Sheikh Ahmad al-Fathoni dan para Ulamak Pantai Timur : Kenapa Kelantan dipanggil Bumi Serambi Mekah? - Ustaz Zaidi Hassan dari Masjid Salor, Pasir Mas, Kelantan


7. Apa yang Perlu dilakukan untuk Menjayakan Perjuangan Dinar Dirham dan Muamalatnya : Peranan HIKMAH dan Kaitan dengan Cap Mohor Diraja - Ustaz Muhammad Hassan Zaid bin Ramli dari As-Saff Madani Islamic City


8. Praktik Dinar dan Dirham untuk Kesultanan dan Umat Melayu – Mazli Alias dari kumpulan Murabbitun dan World Islamic Mint


9. Dari Langkasuka ke Serambi Mekah : Kedaulatan Melayu dan Islam – Radzi Sapiee, presiden dan pengasas HIKMAH


“HIKMAH Isra’ dan Mi’raj : Jejak Sufi dalam Tamadun Melayu” atau HIKMAH V di Masjid Makmur Losong, Kuala Terengganu 5-8 Jun 2013


1. Aplikasi Dinar dan Dirham sebagai Wadah Pendaulatan Islam sedunia : Pasar Terbuka Masjid - Puan Norbaini Hassan, Perunding Dinar & Dirham


2. Hubungan Syarif Al-Baghdadi dan Tok Pulau Manis dengan Islam di Nusantara - Fokus Salasilah Tok Syeikh Pulau Manis - Cikgu Najib Badruddin, Pengkaji sejarah dan waris Tok Pulau Manis dari Kelantan


3. Antara Muhammad al-Baghdadi dan Muhammad Nafs al-Zakiyah : Pengalaman Peribadi Menjejak Makna hingga ke Terengganu - Radzi Sapiee, pengasas dan presiden HIKMAH


4. Dinar dan Dirham dan Kesultanan Masa Kini – Umar Azmon Amir Hassan, Penggiat Dinar dn Dirham kumpulan Murabbitun dan World Islamic Mint


5. Tasawuf, Tamadun Melayu dan Khilafat Uthmaniyyah – Halit Osmanli An-Naqsyabandi, Sheikh tariqat Naqsyabandiah-Haqqani


6. TokKu Paloh dari aspek Sosiologi Ekonomi Masyarakat - Razi Yaakob, Pensyarah UnisZa (Universiti Sultan Zainal Abidin, Kuala Terengganu)


7. Tradisi Gemilang: Seni Mushaf Terengganu Abad ke-19 -Mohd Zahamri Nizar, Aktivis seni rupa Melayu


8. Jejak dan Legasi Tok Ku Paloh dan Keluarga - Dr Syed Lutfi bin Syed Umar, Pensyarah Unisza


9. Batu Bersurat Terengganu, Mesej untuk Umat Akhir Zaman - Rashid Hamat, Ketua Bahagian Sejarah, Muzium Negeri Terengganu


HIKMAH Merdeka Raya atau HIKMAH VI di Galeri Shah Alam 7 September 2013


1. Hasil kerja seni sebagai Wadah Memartabatkan Melayu dan Islam - Mohd. Zahamri Nizar, aktivis seni rupa Melayu dari Pertubuhan Pengkarya Seni Kuala Lumpur dan Selangor


2. Mengenali dan Menjejaki Perjalanan Bangsa Melayu dan Asal Usulnya – Puan Zaharah Sulaiman, penyelidik dan penulis dari Ikatan Arkeologi Malaysia


3. Tujuh Wasiat Raja-raja Melayu - Shamsul Yunos, bekas wartawan Malay Mail dan aktivis media bebas


4. Pernyataan HIKMAH Melaka sebagai blue print kebangkitan Ummah - Radzi Sapiee, presiden dan pengasas HIKMAH

Festival Ketamadunan Dan Adat Istiadat Melayu Mukmin Nusantara atau HIKMAH VII di Hang Tuah Center, Kampung Duyong, Melaka 30 November 2013


1. Zuriat Nabi SAW dan Islam di Nusantara : Sejarah, Hijrah dan Hikmah - Tun Suzana Othman, penulis buku“Ahlul Bait dan Raja-Raja Melayu” dan Ustaz Mohd Iqbal Parjin dari KEMUDI ((Pertubuhan Kesedaran Melayu Dan Islam)


2. Fiqh al Adat Muhakkamah dalam Hikayat Raja-raja Melayu oleh Farha Muhammad - Nur Shazwani Sadzali dari Jabatan Pengajian Am, Politeknik Ibrahim Sultan



Rumahku Syurgaku @ HIKMAH VIII di Baitul Hikmah, Sungai Buaya, Rawang, Selangor 8 Februari 2014


1. Tradisi Gemilang: Seni Mushaf Terengganu Abad ke-19 oleh Mohd Zahamri Nizar, aktivis seni rupa Melayu


2. Ruang Mihrab Rumah Rasulullah SAW dan Perkaitannya dengan Falsafah Gunungan bersumberkan Al-Quran oleh Puan Harleny Abd Arif, pengkaji dan calon PhD seni UPSI (Universiti Perguruan Sultan Idris)

Mutiara HIKMAH @ HIKMAH IX di Bayan Lepas, Pulau Pinang 22 Februari 2014


1. Penempatan awal Melayu di Pulau Pinang - Roslan Saadon dari NGO Peradaban


2. Wang Fiat dan keruntuhan ekonomi Orang Melayu - Amirul Haji Mohamad, jururunding utama AHM Creates, firma khidmat nasihat kewangan Islam. Penerbit dan hos rancangan “Islamic Finance” di Capital TV, UNIFI


3. Tujuh Wasiat Raja-raja Melayu – Shamsul Yunos, wartawan dan aktivis media bebas


4. Mencari Jati Diri Melayu Melalui Peninggalan Sejarah – Radzi Sapiee, presiden dan pengasas HIKMAH, penulis trilogi novel “Berpetualang ke Aceh”


5. Ancaman terhadap Akidah Umat Islam - Sheikh Raja Aman bin Raja Mokhtar, pemimpin Tariqat Shah Naqshband Az-Zainiyyah

HIKMAH Aceh - Kembali ke Makam Nenda @ HIKMAH X di Banda Aceh, Aceh 29 Mac 2014



1. Pengenalan HIKMAH – Radzi Sapiee, presiden dan pengasas HIKMAH, penulis trilogi novel “Berpetualang ke Aceh”


2. Sahibul Hikayat Bustanus Salatin - Muammar Farisi dari SILA (Sejarah Indatu Lemuria Aceh)


3. Pelestarian Situs Sejarah dan Budaya di Aceh - Teuku Zulkarnaian dari Dinas Budaya dan Parawisata (Jabatan Kebudayaan dan Pelancongan) Aceh, juga Raja Nagan, raja bagi negeri kecil Nagan di bawah Aceh Darussalam.